Masih tampak dan jelas tentang kisah masa lalu sekitar tahun 1989.salah satu potret tentang sebuah negeri impian yang dimana dapat mensejahterakan masyarakatnya, pemerataan pembangunan diwilayah terpencil serta kepedulian kepada sarana dan prasarana pemerintahan itu sendiri. Dalam kurun waktu yang lumayan panjang setelah kemerdekaan tapi pemeratan kesejahteran masyarakat masih jauh dari harapan, masih jauh dari benak saya yang kala itu masih duduk di bangku kelas satu SD (1989). Sebuah Sekolah Dasar yang di peruntukan oleh Pemerintah sebagai wadah untuk menjadikan masyarakat yang sejahtera, masyarakat yang berpotensi, masyarakat yang pintar melalui jalur pendidikan. Apakah suatu kondisi atau keadaan dimana sebagai tempat kita menuntut ilmu sangat-sangat kurang memadai atau malah bisa dikatakan sangat jelek bisa mendukung program pendidikan itu sendiri? Tidak hanya di tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Atas ataupun Perguruan Tinggi sekalipun kalau tanpa adanya fasilitas pendukung dan hanya bangunan saja yang berdiri dan itupun sudah mau ambruk, bocor di waktu hujan, Atap-atap pada jebol di waktu ada angin mata semua terpejam takut akan debu, takut akan sesuatu jatuh menimpa kita saat berada dalam kelas. Suatu kondisi yang seperti itu tidak akan menjadikan pendidikan itu sebagai tempat untuk mewujudkan manusia yang berpotensi, manusia yang jauh dari kebodohan melainkan ketakutanlah yang setiap kita duduk mendengarkan pelajaran yang di sampaikan.
Apa yang mau di harapkan dari generasi-generasi penurus Bangsa, bila semua itu yang terjadi. cuma mental tempe (pengecut) yang terbentuk, cuma Sumber Daya Manusia yang tumbuh dewasa tapi dengan mental penakut. Jangan pernah menyalahkan akan kebobrokan suatu Bangsa dikarenakan Sumber Daya Manusia itu sendiri sangat-sangat rendah.
Hanya sebuah pertanyaanlah yang kerap terucap bagi orang-orang seperti kami, entah akankan semua itu akan terdengar ataukah hanya sebuah jeritan hati akan harapan-harapan yang tak kunjung datang. Tak pernah terpikirkan sedikitpun apa itu Sekolah Lanjutan ataupun sampai ke jenjang Perguruan Tinggi. Bagi kami bisa menyelesaikan jenjang Pendidikan Sekolah Dasar adalah pencapaian tertinggi dalam menuntut ilmu, selebihnya berusaha memenuhi kebutuhan untuk bertahan hidup.
Siapa yang tidak ingin menjadi orang sukses, menjadi orang yang punya pendidikan tinggi, menjadi manusia yang mempunyai mental kuat, menjadi manusia yang berguna buat Bangsa dan Negara. Tidak hanya mereke-mereka yang punya kedudukan dengan segudang kekayaanlah yang mempunyai keinginan seperti itu. Tapi apalah daya bagi masyarakat kecil tanpa kedudukan, tanpa kekayaan hanya sebuah impian yang terlintas.
Sudah menjadi tanggung jawab Bangsa ini untuk bisa mewujudkan impian-impian itu , tentunya turut sertanya campur tangan pemerintah dalam mewujudkan program-program kesejahteraan masyarakat melalui Pendidikan salah satunya adalah Wajib Belajar 9 Tahun yang tentunya tidak akan bisa meraih kesuksesan apabila kesejahteraan masyarakat saja tidak pernah di perhatikan. Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan secara berkala menjadi pendukung salah satu kesuksesan menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas.
(by:Andysjava)
ADS HERE !!!